Rabu, 15 Juni 2016

Ramadhan, Waktunya Investasi Amal

Gedung UIN Medan Sumut. • Mediamuallaf.com
Oleh : Drs H AHMAD BANGUN NASUTION, MA
Jika, anak-anak bergembira dengan kehadiran bulan Ramadhan disebabkan tibalah waktu untuk lebih banyak bisa bermain, berkumpul dengan teman-temannya, maka bagi umat Islam yang dewasa juga harus memiliki kegembiran tersendiri dengan motivasi yang tersendiri pula di Ramadhan ini.
                
Salah satu visi yang harus ditanamkan adalah bagaimana agar di bulan Ramadhan kali ini lebih berkualitas di banding Ramadhan kemarin, keharusan untuk memaksimalkan Ramadhan kali ini dengan ibadah dan kegiatan keislaman, sebab setiap manusia tidak akan pernah tahu kapan batas akhir ia bisa mencicipi bulan Ramadhan.
                
Menurut hemat penulis, misi yang bisa dilakukan antara lain adalah dengan mengatur target antara lain adalah dengan mengatur target yang harus dicapai bukan dengan terpaksa namun dengan motivasi dan kesungguhan bahwa aku bisa mengerjakannya antara lain adalah :

1. Menargetkan agar di bulan Ramadhan ini memaksimalkan membaca Alqur'an, jika bisa memahami Alqur'an contohnya, ”Saya harus bisa membaca Alqur'an setiap selesai salat minimal 1 lembar, atau saya harus bisa menghatam Alqur'an sampai akhir Ramadhan.
2. Menargetkan untuk memperbanyak salat sunat baik itu rawatih, duha, tahajud, tarawih, dan witir serta sederetan salat sunat lainnya.
3. Menargetkan untuk sedikit dan jika bisa tidak terikat dengan suasana, keadaan dan perbuatan yang menghilangkan nilai puasa. Seperti mengunjing, mendekati dengan sengaja sesuatu yang membangkitkan gairah nafsu syahwat dan semacamnya.
4. Tetap istiqomah, tawadhu, dengan amal dan ibadah yang dikerjakan, berusaha mengajak orang sekitar kita untuk ikut serta memaksimalkan bulan Ramadhan ini dengan ibadah meski dengan beragam cara dan metode. Dan terus berdoa agar keberkatan Ramadhan yang bisa didapati dan dirasakan nantinya tetap berkelanjutan meski bulan Ramadhan telah berakhir.

Rasul pernah berkata melalui sebuah Hadits, ”berapa banyak orang-orang yang berpuasa hanya mendapat rasa lapar dan haus saja,” Hadits Rasul ini memberi indikasi bahwa memang banyak orang yang berpuasa namun tidak mendapatkan nilai puasa yang sesungguhnya, bahkan banyak pada seseorang yang justru menabur dosa ditengah pergumulan orang-orang mengumpul kebaikan dan keberkahan dari Allah.
                
Orang bijak pernah berkata yang dikutip sebuah buku, “jangan mau jadi paku, jadilah palu,” Manusia umur 20 tahun tidak mau tahu apa yang dipikirkan orang tentang dirinya, umur 40 tahun manusia sibuk mencari tahu apa yang difikirkan orang tentang dirinya, dan di umur 60 tahun barulah manusia menyadari orang tidak pernah memikirkan apapun tentang dirinya,” Hal ini menggambarkan kelalaian manusia dalam mempergunakan waktunya hingga di penghujung usia baru menyadari betapa meruginya hidup yang selama ini dijalankan .

Oleh karenanya mari terus memanfaatkan setiap waktu yang ada untuk lebih berkualitas di hadapan Allah. Kita masih terus belajar dalam hidup ini, belajar bermanfaat, berkualitas dan belajar mengabdi kepada Allah. Wallahu alam.

• Penulis adalah : Dosen FITK UIN Medan-SUMUT.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon